Bicara soal rumah adat sunda, pertama-tama kita artikan dahulu bagian dari rumah adat ini. Rumah adat Sunda dibagi dalam kategori depan (laki laki) dan belakang (perempuan). Kemudian ada pembagian kiri (laki-laki) dan kanan (perempuan). Mengapa demikian? Menurut masyarakat Sunda lama, perempuan memiliki kedudukkan derajat yang tinggi. bagian depan dan kiri adalah bagian yang paling laki-laki, jadi harus bersifat kering. (Sumber : Sumardjo, Jacob, 2011. Sunda Pola Rasionalitas Budaya. Bandung. Kelir). Terdapat juga bagian tengah, yang disebut bagian netral.
Rumah adat Sunda ini berbentuk panggung, ketinggian 0,5 m - 1,8 m di atas permukaan tanah membentuk kolong di bawahnya. Kolong ini berguna untuk mengikat binatang-binatang peliharaan maupun menyimpan alat-alat pertanian. Untuk naik ke rumah, disediakan tangga yang disebut Golodog . Golodog ini sendiri berfungsi untuk membersihkan kaki sebelum naik ke dalam rumah dan terbuat dari kayu maupun bambu.
Sedangkan bagian atap rumah terdapat 3 bagian, yaitu rarangki tukang (atap belakang) yang bentuknya agak panjang. rarangki pondok (atap tengah) yang bentuknya lebih pendek. Dan rarangki panjang (atap depan) yang merupakan bagian atap terpanjang.
Rumah adat Sunda ini memiliki beberapa jenis nama yang berbeda tergantung bentuk atap dan pintu rumahnya. Yaitu =
1. Jolopong
Bentuk atapnya ini sama panjang dan sejajar dengan kedua sisi bawah bidang atap yang sebelah-menyebelah. Rumah ini memiliki bagian :
- ruang depan (emper / tepas)
- ruang tengah (tengah imah / patengahan)
- ruang samping (pangkeng)
- ruangan belakang (pawon & padaringan).
2. Badak Heuay
Bentuknya seperti saung, tidak memakai wuwung sambungan atap (hateup) depan dengan belakang seperti badak sedang membuka mulutnya (heuay).
3. Tagog Anjing
Bentuknya seperti badak heuay namun bagian depannya lebih panjang dan menurun seperti tekuk (anjing jongkok)
4.Capit Gatung
Pada bagian atap ujung belakang atas dan depan atas menggunakkan kayu atau bambu yang bentuknya menyilang di atas seperti tanda x.
5. Parahu Kumureb
Bentuk atapnya seperti perahu yang terbalik.
6. Julang Ngapak
Pada sisi kiri kanan agak melebar ke samping. seperti burung yang sedang terbang.
Untuk material bangunan rumah adat Sunda ini sendiri menggunakkan paseuk dari bambu (penguat tiang), tali dari ijuk ataupun sabut kelapa, dan atapnya menggunakkan ijuk, daun kelapa atau daun rumbia. Lantainya terbuat dari papan kayu atau palupuh.
Sumber :
http://indonesianwisdom.com/detailberita.php?id=15
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCTq-bg4Yf-ct2ILimqCYmeGo-L52HmY2NRsk7hAWDyiQKwlIoEnVNCqu2dniPRMlaF4kVe4tocVUyiENYbCRIhqWtiEVf8Z3GZo3YjikgiSrTIUuB_1jBszMRUgyUciJsLP-M7_1nhFxj/s1600/jenis+dan+bentuk+rumah+tradisional+sunda.jpg&imgrefurl=http://neoisgourmand.blogspot.com/2010/05/rumah-idamanku.html&h=320&w=292&sz=26&tbnid=XmaQn5SayeGSgM:&tbnh=90&tbnw=82&zoom=1&usg=__eRbhbvDkG0PcJClcXTYr4Dmo4OQ=&docid=5VTgAOgLVXq5JM&hl=id&sa=X&ei=s0e4UI_VE87wrQeAqIHwAg&sqi=2&ved=0CDkQ9QEwAg&dur=246
http://f-pelamonia.blogspot.com/2010/01/perkembangan-arsitektur-pada-rumah.html